Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

September dan Senjaku

September, Bulan yang labil Kadang senja datang membawa kebahagian Kadang hujan menghalangi senja Dan itu yang paling Aku benci. September, Bulan dimana, detak jantungku seolah berirama jika mengingat kejadian itu Bulan dimana, tanganku terasa dingin setelah mendengar bisikanmu Bulan dimana, kau menatap mataku begitu dalam. Ketika itu Aku merasa terbang begitu tinggi dan aku tidak mau jatuh untuk kesekian kali Waktu itu, Senja belum tiba namun, tak apa setelah itu aku langsung bertemu dengan senja Aku hanya tersenyum pada senja dan dalam hatiku berbisik lirih "Terima kasih senja" ~September dan Senja                                                    -Adr

Kau yang tak peduli

Kata-nya kamu sudah memaafkan, tapi mengapa masih membisu? Katanya kamu sudah mengikhlaskan, tapi mengapa masih membahas? Ku tunggu kau lewat depan ku,dengan senyum manis terukir di bibirmu Tapi nyatanya, kau lewat seolah tak melihat ku. Ku tunggu kau menyapa dengan suara serakmu Kenyataan nya kau bersifat acuh di depan ku Apakah ini yang dinamakan cinta sendiri? Seolah aku yang mencintai,seolah aku yang berjuang sendiri Dan kau? Engkau yang tak peduli sama sekali                                         -Adr

Percayalah

Percayalah, Senja, Tidak ada senja,senja yang lain selain dirimu Jangan seperti ini, Karena aku tak nyaman dengan keadaan seperti ini. Seperti bisu, tak ada yang memulai pembicaraan Seperti buta, tak ada saling tatap menatap Seolah lumpuh, tak ada yang menghampiri untuk bertemu. Ayolahh senja,aku rindu kamu. Hanya kamulah senjaku, tak ada yang lain.             -Senja                                                 -Adr

Masih senja

*Memangnya tidak ada yang lain selain si senja itu? -Mmm entahlah,ku merasa dia yang paling tepat. *senja hanya sebentar lalu akan tergantikan oleh malam, apakah engkau ingin seperti itu?    -Tidakkk aku hanya ingin membuktikan bahwa senja milikku berbeda, ia memberi kebahagiaan yang abadi,bukan hanya sekejap saja,     *lalu??apakah senjamu sudah memberi kebahagiaan yang abadi itu? -mmm belum. *lalu kapan dia akan memberimu kebahagiaan itu? -Pada saat yang tepat Saat senja tiba.     -Senja                                             - Adr

Embun

Embun Sampaikan kepada dia aku tidak bisa bertemu dengannya hari ini. Dan Tolong tanyakan juga mengapa dia tidak membalas pesan dariku? Katakan pula Bahwa aku rindu padanya      - Senjaku                                          - Adr

Salam dari senja untukku

Tadi hujan datang, tapi hanya sebentar. Hujan cuma menyampaikan salam dari senja, Hujan bilang "tadi aku bertemu senja,lalu dia menitipkan salam untuk mu. Dan dia meminta maaf karena tida bisa membawa mu ketempat biasa kau melihat senja"                                        - Adr

Hujan

Malam ini hujan, Dipenuhi suara jatuh air dari langit Ku pejamkan mata,mencoba mendengar apa yang dikatakan hujan Kata hujan,kamu sedang berada di tempat yang suci, rumah allah katanya Hujan juga bilang katanya kamu sedang berdoa agar kita tak berpisah. -Senjaku                                     -Adr

Aku tahu

Aku tahu ada rasa sedih di hatimu Aku juga tahu, ada rasa kecewa dalam dirimu. Aku tahu semua yang sedang kamu rasakan sekarang, sabarlah sayang.. aku sedang berjuang agar semua rasa yang engkau rasakan sekarang hilang dan digantikan oleh kebahagiaan -untukmu,Senjaku                                              -Adr

Ku sebut kau senja.

      Hari ini adalah hari ulang tahun mu. Ku sudah memberikanmu hadiah bukan? itu hadiah untuk mu, hanya sebatas coretan tinta hitam karya ku, yaitu puisi yang dibuat dengan perasaan gundah, karena mungkin bulan depan aku sudah tidak bisa bertemu dengan mu lagi.         Banyak-banyak lah berdoa agar aku tak meninggalkan mu.         Tentang puisi itu,percayalah aku tidak mem-plagiat orang lain bahkan aku saja tak rela kalau harus memberimu hadiah tapi meng-copas orang lain,rasanya percuma saja.            ~   Untukmu, kusebut kau senja milik ku,    ~   selamat ulang tahun senja      

Berita MTsN 34 (pembelajaran diluar kelas)

      Hari ini 7/9 MTsN 34 mengadakan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan ini diadakan karena MTs 34 sudah mencantumkan diri sebagai sekolah ramah anak dan di Indonesia hari ini serentak sekolah-sekolah yang sudah mencantumkan diri sebagai sekolah ramah anak mengadakan hal yang sama,namun di Jakarta hanya MTs 34 yang mengadakan pembelajaran di luar kelas tingkat smp. Kegiatan ini diikuti oleh semua siswa dan siswi. Pada kegiatan ini semua siswa bermain di lapangan dan dikoridor.            Pada pagi hari semua siswa masuk ke kelas, setelah di bel untuk keluar kelas dan antri cuci tangan, setelah itu diadakan sarapan pagi, sarapan pagi dilakukan di koridor-koridor kelas, kelas 7 di koridor bawah dan kelas 8 dan 9 di koridor atas,semua siswa makan dengan lahap. Setelah sarapan pagi semua siswa turun dengan rapi membuat barisan seperti tadi cuci tangan, kali ini semua siswa turun untuk cuci tangan dan mengambil ai...

Kau yang menyinari hati

Ku kira malam ini bintang tak akan datang,ternyata di luar sana ada satu bintang menyinari malam gelap Walau cuma satu tapi ia memancarkan sinarnya Sama seperti engkau, yang selalu menyinari hatiku walau sendirian                                          - Adr

Senja,Aku,&Keberanian

Senja sudah berganti menjadi malam,dan dalam hitungan jam malam pun akan berubah menjadi pagi. Dan waktu terus seperti itu,tanpa memikirkan bagaimana diriku yang masih terpaku tanpa ada keberanian untuk mendekatimu                                                  - Adr

Kamu dan ice cream

Kamu tuhh seperti ice cream,manis tapi dingin

Puisi Anggia

Kalau kamu itu batu aku ngerti kamu bisu,namun batu pun bermakna kala jadi arca dan diukir indah. Kalau kamu itu angin,aku tau kamu tak tergenggam,namun anginpun bicara melalui suling dan terompet kayu. Jangan diamkan aku sesukamu, jangan hidariku samaumu. Jadikan aku pahat mu, Jadikan aku pemusikmu. Untuk itu aku ada untuk memberi makna,memberi lagu pada duniamu

Khalil gibran

Aku,kamu,kita? mungkinkah?

Rindu dan perpisahan

Rindu dia yang menangis tanpa ada suara isakan, hanya air mata yang bicara dan membasahi pipi, seolah tak rela untuk berpisah dan menahan bibir untuk mengucapkan selamat tinggal. - Adr